Senin, 14 November 2011

Keyboard

Keyboard adalah alat musik berbentuk bidang atau papan (board) yang memiliki bilah-bilah (tuts) hitam dan putih sebagai nada-nada yang terbentuk secara berurutan dan matematis berdasarkan frekwensi getaran suaranya. Tuts tersebut berwarna hitam dan putih.
Alat musik keyboard dulunya berasal dari alat musik yang bernama Ugab. Kemudian piano pun mulai dikenal, dan selanjutnya menjadi organ. Pada masa Karel Agung, piano dan organ mulai banyak dikenal masyarakat Eropa. Selanjutnya, pada masa komputerisasi, Organ tersebut berevolusi menjadi Keyboard.
Singkatnya, alat musik keyboard pada dasarnya memiliki teknik memainkan yang tidak jauh berbeda dengan piano maupun organ. Hanya saja keyboard merupakan alat musik yang cara pengoperasiannya sudah dipengaruhi oleh program-program yang berbasis komputer.

Keyboard memiliki beberapa tombol penting, diantaranya:

STYLE : Jenis-jenis musik

SONG : Lagu (karaoke)

LYRIC : Untuk mengeluarkan lirik dari SONG (jika ada)

START/STOP : Untuk menghidupkan/mematikan musik atau STYLE

SYNCH START: Memulai musik begitu tombol ditekan (real time)

SYNCH STOP : Mematikan musik begitu tombol ditekan (real time)

INTRO : Musik awalan sebelum STYLE dimulai

ENDING : Musik akhiran setelah STYLE selesai

VOCAL HARMONY: Backing Vocal yang menyertai suara kita dalam berkaraoke

METRONOME : Bunyi konstan yang berdetak seperti jarum jam sebagai pemandu tempo yang stabil

MAIN VARIATION :Pembagian musik dalam sebuah STYLE (Bait 1, Bait 2, Reff 1, Reff 2)

ACCOMPANIMENT: Untuk menghidupkan semua alat musik dalam iringan STYLE

MULTI PAD : Alat musik yang sudah terprogram untuk mengiringi permainan

TEMPO : Kecepatan

TRANSPOSE : Memindahkan (naik/turun) nada dasar sesuai tangga nada dasar penyanyi



Chord atau Kunci adalah beberapa nada yang dibunyikan bersamaan dan menghasilkan bunyi yang harmonis. Dalam dunia musik, ada lebih dari 300 lebih Chord bernama, dan ada pula yang tak bernama. Dari 300 Chord tersebut, yang lazim dimainkan hanya sekitar 30 Chord. Dan dari semua Chord yang ada kita bisa memperkecil jumlahnya menjadi 14 Chord dasar.




Musisi Otodidak VS Musisi Akademis

Di negeri ini sebagian besar musisi yang sukses dalam industri musik adalah seorang otodidak. Sementara musisi akademis sangat jarang terlihat. Betulkah persoalan otodidak vs akademis adalah persoalan hitam vs putih? Tentu tidak sesederhana itu. Tetapi persoalan itu akan dibahas lain kali. Tetapi kenyataannya adalah bahwa mereka yang mengaku otodidak sebenarnya juga menggunakan ilmu-ilmu akademis meskipun tanpa disadarinya.

Persoalan otodidak-akademis adalah persoalan duluan mana antara ayam-telur. Maka mari singkirkan dahulu perdebatan tentang "ayam-telur" tersebut. Yang lebih penting kali ini adalah bagaimana menjadi seorang otodidak yang sukses? (tentu saja kata sukses disini bukan berarti sukses secara materi tetapi sukses mendapat ilmu tarian jawa).

Syarat utama untuk seorang otodidak adalah kemauan keras. Karena untuk mendapatkan sebuah ilmu seseorang otodidak harus "mencari sendiri". Berbeda dengan kondisi dalam sebuah lembaga pendidikan. Apa saja yang harus dipelajari hingga tahapan materi yang mesti dipelajari telah disusun secara sistematis (meskipun banyak juga lembaga pendidikan musik yang sama sekali tidak memiliki sistem pengajaran. Ini parah sekali, lihat disini juga jual sprei ). Tetapi sesungguhnya materi yang akan dipelajari oleh otodidak maupun akademis adalah sama. Maka kuncinya adalah pahami dahulu "petanya" agar tidak tersesat. Jika belajar dengan buku, bedakanlah antara buku yang memberi ilmu secara "instan" dengan buku yang membahas suatu masalah dari pokok persoalannya. Hal ini hampir sama dengan ungkapan: berilah kail jangan cuma ikan. Dengan pengetahuan yang mengakar membuat banyak persoalan menjadi jauh lebih mudah dipecahkan. Berbeda dengan pengetahuan yang bersifat instan yang hanya memberi satu jawaban untuk satu persoalan.

Lembaga pendidikan seperti dj school bagi yang belajar musik di lembaga pendidikan, tempat kursus, ataupun private di rumah, tentu bebannya jauh lebih sedikit. Karena materi telah dipersiapkan. Sehingga siswa tinggal berkonsentrasi menerima pelajaran yang diberikan. Tetapi perlu diwaspadai, karena tidak semua lembaga pendidikan musik memiliki sdm dan sistem yang kredibel. Kesuksesan sebuah proses belajar mengajar tergantung dari tiga faktor: pendidik, anak didik, dan sistem pengajarannya.
Jadi belajar di manapun, asalkan ketiga faktornya mendukung, tentu hasilnya akan memuaskan. Persoalannya kemudian adalah, bagai mana cara mengetahui (terutama) seorang pendidik musik dan sistem pengajarannya cukup bagus? Seorang pemain yang bagus belum tentu dapat menjadi pendidik yang bagus. Sebelum memutuskan untuk belajar pada lembaga pendidikan tertentu atau seseorang yang dapat mengajar musik, lebih baik tanyakan dahulu tentang silabus pengajarannya.




Melatih Pendengaran

Sebenarnya pendengaran dan feeling musik dapat dilatih.
Utk melatih dibutuhkan dua orang yang sama-sama tahu musik (paling tidak tahu membunyikan nada ataupun chord).

1. Latihan mendengar nada.

Mintalah teman anda membunyikan satu nada, kemudian anggaplah nada tsb \"do\".

Kemudian mintalah teman membunyikan nada yang lain tanpa anda melihat tuts mana yang ditekan, kemudian tebaklah nada tersebut.
Untuk latihan awal, mintalah teman utk membunyikan nada kedua tidak terlalu jauh intervalnya dari nada pertama, misalnya : re atau mi.

Ulangi terus latihan tersebut. Bisa di persulit dengan interval yg lebih jauh, ataupun dengan menganggap nada pertama adalah fa, atau sol atau yg lainnya.


2. Latihan mendengarkan chord

Mintalah teman membunyikan satu chord, misalnya F.
Setelah itu mintalah teman membunyikan chord yg lain tanpa anda melihat posisi jari dan tuts, lalu tebaklah chord yg dibunyikan teman tadi.

Latihan juga harus diulang terus menerus.
Ada satu kunci untuk menebak chord, rasakan suasana yg dibawa oleh chord tersebut.

Tiap chord mempunyai suasana yg berbeda, misalnya : Mayor membawa suasana polos, riang. Minor membawa suasana sedih. Subdominan membawa suasana belum selesai, dll




Tips Gain Structure

Gain structure membedakan antara sound system yg bersuara baik dg sound system yg bersuara luar biasa!!

(Note: Tips berikut saya buat bagi pengguna Mixer product baru yg memiliki Auxilary minimal 2)

Tips 1 :

Sewaktu mencoba mendapatkan gain yg optimal utk sebuah mikrofon atau line input, mintalah penyanyi atau pemusik tersebut utk menyanyi atau bermain musik sama seperti waktu konser di bagian2 yg membutuhkan "power" lebih (bagian lagu dimana penyanyi harus menyanyikannya secara lebih keras).

Tips 2 :

Setelah mendapatkan gain yg optimal utk sebuah chanel input, usahakan utk tidak mengutak-atik lagi level "gain pot" tsb, kecuali terjadi clipping pada stage tsb (pre-amp clipping).

Tips 3 :

Chanel fader adalah tempat anda nge-mix! Bukan sebagai pajangan dan semuanya berada di marka 0dB (biar kelihatan rapi katanya,,,). sering terlihat bahwa sang operator nge-mix melalui "gain pot". Dengan melakukan kesalahan ini, anda akan mengubah seluruh gain structure yg telah di set sebelumnya.

Tips 4 :

Usahakan gain structure dilakukan secara konsisten. jangan dilakukan seperti ini :
- Gain mikrofon kecil, kemudian diboost di chanel fader, kemudian dikecilkan lagi di subgroup fader, kemudian dinaikkan kembali di master out put. INI KESALAHAN BESAR,,,!!!

Tips 5 :

Power amplifier harus bisa memberikan kekuatan yg cukup utk loudspeaker anda! kedua buah rangkaian ini harus matching dlm hal power!!

Tips 6 :

Kuping anda lebih cepat dari LED meter yg ada kalau anda mendengar clipping dan LED tdk menunjukkan warna merah, yg benar adalah kuping anda,,!! BUKAN LEDNYA,,,!!!!

Hal yang anda Ketahui Sebelum Membeli Keyboard

Jika ingin membeli alat musik ini, maka loe mesti menetapkan, untuk kebutuhan apa loe membelinya ? Karena ada berbagai macam jenis dan kegunaan alat musik ini.

Apakah membelinya hanya sekedar untuk hiburan di rumah, untuk menata musik di studio, untuk organ tunggal, untuk band/kursus dan masih banyak lagi.

Nah agar loe tidak salah baik dalam membeli maupun memilih keyboard, berikut berapa tips yang layak menjadi pertimbangan loe :

1. Home Entertainment
Jika untuk di rumah, berarti loe tidak begitu memerlukan keyboard yang sangat canggih. Mungkin yang loe butuhkan ialah
- Bisa menyimpan berbagai macam style (musik pengiring) buatan/custom di samping style preset bawaan keyboard. Fitur style editor tidak terlalu di perlukan, apabila loe memang tidak berniat/tidak sempat untuk belajar membuat style sendiri. Dengan keyboard tanpa style editor/composer, Loe harus membeli atau mendownload style-style buatan orang lain. Carilah tipe keyboard yang sudah banyak digunakan oleh banyak orang, karena ini memudahkan loe untuk mencari style di kemudian hari.

- Punya fasilitas Song/Sequencer Midi. Ini mungkin wajib, jika loe belum terlalu bisa bermain keyboard. Maka fungsi keyboard loe bisa difungsikan seperti karaoke untuk mengiringi loe beserta keluarga menyanyi.

- Untuk hiburan di rumah rasanya tidak perlu menggunakan sound system terpisah. Berarti loe cuman butuh keyboard yang output dari internal speaker keyboardnya aja. Paling tidak volume dari si speaker tersebut tidak tertutup apabila seluruh anggota keluarga bernyanyi. Tapi volume internal speaker ini, jangan seperti di paksa.

2. Studio/ Recording/ Penata musik
- Disarankan Keyboard tersebut mempunyai fasilitas sound edit. Ini sangat mempermudah loe dalam mencari dan membetuk sound baru ciri khas loe.
- Carilah keyboard yang menyediakan sound yang FLAT, atau nature. Tidak terlalu banyak eq pada outputnya. Ini mempermudah pada proses mixing.
- Style editor/composer tidak di wajibkan, karena dengan fasilitas MIDI loe bisa menata musik lewat media sequencer lain.
- MIDI di wajibkan. Minimal loe akan menggunakan koneksi MIDI untuk synchronize dengan sequencer/media rekam.

3. Organ Tunggal
Jika digunakan untuk organ tunggal, maka akan sangat kompleks, meliputi :
- Bisa untuk mengakomodir berbagai jenis lagu.
- Sound output harus bagus. Bagus di low, mid dan high.
- Ukuran dan bobot keyboard di sarankan yang bisa memudahkan loe untuk mobile. Tidak terlalu berat, tidak terlalu ringkih, dll.
- Sebaiknya menggunakan keyboard yang punya fasilitas Style editor, karena nantinya belum tentu style yang loe butuhkan tersedia di tempat lain, jadi loe bisa membuat style-style yang loe butuhkan lewat style editor ini.
- Untuk beberapa daerah, ada fanatisme merk yang tertanam di masyarakat. Pertimbangkanlah apakah ingin mengikuti trend merk yang berkembang di daerah loe atau mau mencoba menggunakan merk lain yang belum pernah ada.
- Jika loe menggunakan jasa player independent atau player sewaan, tanya kepada player tersebut dan beberapa player lain, merk dan tipe apa yang paling mereka sukai dan kuasai.

4. Band
Untuk aplikasi band, mungkin paling sederhana. Loe hanya perlu memperhatikan sound-sound yang tersedia pada keyboard tersebut. Dan sesuaikan dengan kebutuhan jenis musik band loe.

5. Media Penyimpanan
Saat ini, teknologi media penyimpanan sudah sangat beragam. Ada baiknya loe mempertimbangkan, apakah nantinya loe membutuhkan media penyimpanan yang besar atau tidak. Karena ada beberapa jenis/tipe keyboard telah menyediakan memory internal. Mulai dari disket, flash disk sampai berbagai jenis memory card.

6. Tuts
Jumlah Tuts harus loe perhatikan, jika loe tidak terlalu sering atau bahkan tidak pernah memainkan part piano, berarti loe belum membutuhkan keyboard yang tutsnya lebih dari 5 oktaf (61 Tuts).Jika loe membeli keyboard untuk latihan piano di rumah, belilah digital piano atau keyboard yang tutsnya hammer action. Tuts hammer ini terasa lebih “berat” ketika di tekan, dan hampir mirip dengan tuts piano asli.

7.Pelayanan Purna Jual / Service center
Hal ini sangat penting dan layak jadi pertimbangan loe. Apakah mudah mencari service center dan bagaimana ketentuan-ketentuan Garansi keyboardnya.apabila terjadi kerusakan atau gangguan terhadap keyboard yang akan loe beli nanti.

8. Baru Atau Second
Untuk keyboard baru, cek status garansinya. Kalau second, loe harus cek dengan teliti keadaan barang tersebut. Tidak ada salahnya mengajak rekan loe yang berprofesi sebagai player keyboard yang sekaligus mengerti tentang elektronik.

9. Paket Penjualan
Apakah loe mendapatkan perangkat lain selain keyboard ? Misalnya stand/kaki, softcase (tas), dll. Periksa kelengkapan aksesoris keyboard sampai ke CD Drivernya harus diperhatikan. Jika tidak ada, tanyakan kepada si penjual.

10. Referensi
Carilah referensi sebanyak-banyaknya tentang kelebihan dan kekurangan keyboard yang akan loe beli. Karena teknologi tidak ada yang sempurna, semua pasti ada keterbatasan dan kekurangan. Maka belilah keyboard yang sesuai dengan kebutuhan loe.

11. Harga
Sebelum memutuskan untuk membeli, jangan sungkan untuk survey harga di beberapa toko serta tetapkanlah anggaran untuk membeli keyboard tersebut.




Menambah Lirik pada MIDI Menggunakan Cakewalk Pro Audio

Dibawah ini adalah cara mengisi teks lirik pada midi dengan menggunakan Cakewalk Pro Audio 9:

1. Buat terlebih dahulu vocal lead (melodi vocal yang persis dengan lagunya) di channel no 4.
2. Klik kanan pada channel no 4 dan pilih lyrics.
3. Setelah menu lyrics terbuka, terdapat garis-garis. Nah pada garis-garis itulah kita tulis teksnya.
4. Sebelum di save, isi terlebih dahulu title dan copyright (opsional) dengan cara klik file kemudian pilih info.
5. Setelah selesai, save deh midinya dan coba di keyboard.




Mengatasi Masalah Storing Pada Car Audio

Pemasangan Car Audio boleh dibilang susah-susah gampang.. nah loh maksoed low..Jadi begini klo beli head unit atau beli perangkat elektronik buat mobil sudah dilengkapi dengan petunjuk pemasangan. Berbekal sedikit pengetahuan tentang elektronik waktu smp sampe sma saya rasa anda semua pasti bisa, yang membedakan mungkin hanyalah tingkat kerapihan pekerjaannya saja (Specialist Audio).

Storing pada Car Audio adalah satu hal yang paling tidak bisa ditebak..,terkadang hasil instalasi (Audio Installer ) pada kabel sudah rapih, semua sambungan pada tiap titik menggunakan solder, dan insulator yang bagus..tapi tau-tau kabel busi bermasalah.. dan menimbulkan storing.. mau ngga mau kabel busi yang bocor tadi harus diganti agar tidak menimbulkan interference terhadap sistem Audio.

Storing dapat diakibatkan oleh beberapa hal berikut ini :

1. Sambungan (Car Audio Installer) antar kabel yang terlalu banyak dan tidak rapih.
Pada pemasangan kabel, usahakan untuk tidak menyambung kabel terlalu banyak!, ini penting untuk mendeteksi tingkat kerusakan dikemudian hari. Gunakan solder untuk memperkuat sambungan kabel dan gunakan insulator (isolasi) yang berkualitas.

2. Kabel Ground, setiap unit pada perangkat audio (Car Audio Service) membutuhkan ground yang baik, pastikan posisi groud merupakan tempat tidak terjangkau oleh panas, dan permukaannya tidak berkarat.

3. Kebocoran pada kabel busi, memang jarang terjadi sehingga masih kurang perhatian, jalan satu2nya adalah dengan mengganti kabel busi.

4. Ada sebagian Electronik Control Module yang mengeluarkan signal yang dapat mengakibatkan Audio stooring, biasanya signal tersebut disebut signal RF.

Menaik-Turunkan Nada/Nada Dasar/Chord (Transposisi Chord dan Nada)

Menaik-Turunkan Nada/Nada Dasar/Chord (Transposisi Chord dan Nada)

Menaik-Turunkan Nada/Nada Dasar/Chord
(Transposisi Chord dan Nada)

Transpose artinya memindahkan (naik/turun) nada dasar/chord pada sebuah lagu menjadi lebih rendah maupun lebih tinggi. Hal ini sangat berguna untuk mendapatkan nada dasar yang cocok dengan penyanyi, apabila kita sedang memainkan alat musik yang tidak memiliki menu transpose otomatis, seperti piano atau gitar. Dalam Ilmu Pengetahuan Musik, Transposisi chord menggunakan rumus interval nada yang pada artikel sebelumnya telah dijabarkan dalam hitungan:

C D E F G A B C
1 2 3 4 5 6 7 1
1 1 ½ 1 1 1 ½


Contoh: Sebuah lagu dinyanyikan oleh penyanyi pertama menggunakan nada dasar C=1 (Do), dengan rangkaian Chord :
C G Am Em F C7 Dm G

Penyanyi kedua memiliki jenis suara yang lebih rendah, berusaha menyanyikan lagu yang sama. Maka pemain musik harus mentranspose nada dasar lagu tersebut menjadi G=1 (Do). Berdasarkan rumus interval nada, maka semua chord dan nada harus diturunkan sebanyak 2,5 interval, karena jika nada dasar C=Do ingin diturunkan menjadi G=Do, maka akan turun sebanyak 2, 5 interval. (lihat rumus di atas).

Jika semua chord diatas diturunkan 2,5 interval, maka jalinan chord berubah menjadi:
G D Em Bm C G7 Am D

Transposisi Chord sangat berguna untuk menyesuaikan suara seorang penyanyi untuk menemukan nada dasar paling tepat. Mengingat jenis suara manusia tidak bisa di naik-turunkan dari asal jenis suaranya, maka musisi-lah yang harus menyesuaikan nada dasar permainan musik sebuah lagu dengan cara melakukan Transposisi Chord.

Catatan:

1. Penurunan nada dasar bisa dilakukan dari posisi mana pun, bahkan posisi nada dasar kruis (#) atau mol (b), bahkan nada dasar Minor.

2. Kruis artinya nada dasar/chord/nada yang mendapatkan tambahan ½ interval. Misal F# (berarti F yang dinaikkan ½ interval, jadi ketinggian F# adalah ½ interval lebih tinggi daripada F, dan ½ interval lebih rendah dari pada G. Jika pada keyboard atau piano, posisi nada F# ada pada tuts hitam di antara nada F (Fa) dan G (Sol). F# bisa disebut Juga Fis. Ketinggian F# = Gb

3. Mol (b) artinya nada dasar/chord/nada yang mendapatkan pengurangan ½ interval. Misal Gb berarti G yang diturunkan ½ interval, Gb adalah ½ interval lebih rendah daripada G, dan ½ interval lebih tinggi dari F. Jika pada keyboard atau piano, posisi nada Gb ada pada tuts hitam di antara nada F (Fa) dan G (Sol). Ketinggian Gb = F#

4. Transposisi ini bisa merubah nada dasar dan chord, tapi tidak merubah penambahan mayor, minor, atau 7 dari chord asal sebelum di transpose.
Misal:
Chord C (Mayor) jika dinaikkan 1 interval menjadi D (Mayor)
Chord Cm (Minor) jika dinaikkan 1 interval menjadi Dm (Minor)
Chord C7 (sevent) jika dinaikkan 1 interval menjadi D7 (Sevent)
Jadi meski kita menaik turunkan rangkaian chord sebuah lagu untuk mendapatkan nada dasar yang berbeda, namun Mayor, Minor, 7 (seventh) yang ada pada setiap chord tidak berubah.

5. Sebuah nada atau chord hanya bisa menjadi kruis (#) jika berjarak 1 interval dengan nada di atasnya. Jika hanya ½, maka otomatis berpindah menjadi nada di atasnya.
Misal: Nada/Chord E, jika dinaikkan(transpose) ½ interval otomatis menjadi F, bukan E#.
Sebaliknya sebuah nada atau chord hanya bisa menjadi (b) jika berjarak 1 interval dengan nada dibawahnya. Jika hanya ½ interval otomatis menjadi nada dibawahnya.
Misal : Nada/Chord C jika di turunkan ½ interval otomatis menjadi B, bukan Cb.

6. Dalam keyborard, setiap mentranspose dengan menu transpose sesungguhnya kita sedang menaik/turunkan sebuah nada/nada dasar/chord berdasarkan hukum interval nada. Hanya saja hitungan transpose pada keyboard adalah ½ interval untuk setiap penambahan (+) atau pengurangan (-).
Mentranspose +1 pada keyboard, berarti anda sedang menaikkan ½ interval dari nada/nada dasar/chord asal. Mentranspose +2 berarti anda telah menaikkan 1 interval dari nada/nada dasar/chord asal, dan seterusnya
Mentranspose -1 berarti anda sedang menurunkan ½ interval dari nada/nada dasar/chord asli. Mentranspose -2 berarti anda telah menurunkan 1 interval dari nada/nada dasar/chord aslinya, dan seterusnya.

JIKA BENAR KATA DUNIA BAHWA MUSIK BISA MENDAMAIKAN HATI…
MAKA SESUNGGUHNYA KAMI, PARA MUSISI, ADALAH PARA PENDAMAI HATI..




Suara Manusia

Sungguh.. manusia adalah satu-satunya makhluk ciptaan Tuhan dengan akurasi suara yang paling sempurna di alam semesta. Dalam ilmu fisika dan Biologi, pita suara manusia diketahui dapat menghasilkan suara mendekati frekwensi 20-20.000 Hertz, hampir sama/mendekati suara yang dapat diterima telinga manusia.

Adalah suatu hal yang sangat mengagumkan, bahwa meskipun manusia tidak memiliki instrumen musik sekalipun pada mulut dan bibirnya, namun manusia dapat menghasilkan suara dengan akurasi ketinggian seperti yang bisa dihasilkan semua alat musik yang ada di dunia. Hal ini dikarenakan pita suara manusia memiliki fleksibilitas yang sangat luar biasa. Manusia bahkan bisa mengikuti nada-nada yang tercipta dari sebuah alat musik, dengan harmoni yang menyentuh namun dengan berbagai nuansa yang berbeda.

Burung beo, kakaktua dan Nuri dapat menghasilkan suara yang sekilas tampak terdiri dari nada-nada, namun akurasi titi nada suaranya tidak dapat menyamai suara manusia. Dan perlu diketahui, bahwa tidak ada satu pembuktian pun, hingga sekarang, yang membuktikan bahwa mereka dapat mengkreasikan atau mengkomposisi nada-nada. Artinya, sebuah kalimat atau lagu yang dapat mereka suarakan atau pun nyanyikan kembali, pada dasarnya adalah berdasarkan dari apa yang mereka dengar dari induknya atau pemiliknya yang sengaja mengajarkannya, maupun suara yang didengar di sekitarnya. Seekor Nuri yang paling cerdas sekalipun, konon hanya dapat menghapal maksimal 400 memori untuk berbicara atau pun bernyanyi.

Sederhananya…manusia tetap dianggap sebagai makhluk yang paling sempurna dalam mengkomposisi nada-nada sekaligus menyuarakannya dengan akurasi titi nada yang mengagumkan.

Pada dasarnya suara manusia terbagi menjadi:

I.Suara Wanita Dewasa

•Sopran (tinggi)
Contoh Penyanyi : Ruth Sahanaya, Vina Panduwinata, Anggun C.Sasmi, KD, Rossa

•Mezzo Sopran (sedang)
Contoh Penyanyi : Dewi Gita, Evie Tamala, Ike Nurjanah, Maia, Pinkan

•Alto (rendah)
Di zaman sekarang, tidak ada seorang peyanyi terkenal yang pernah mengeluarkan album solo di kategori suara ini. Biasanya seorang Alto bernyanyi dalam sebuah format trio, koor, atau paduan suara. Namun ada beberapa penyanyi terkenal Mezzo Sopran dan Sopran yang dapat menyuarakan Alto dengan akurat, diantaranya: Ruth Sahanaya, Anggun C. Sasmi, Reza, dan Pinkan.

Suara wanita yang lebih tinggi dari Sopran disebut Sopraneno. Penyanyi dengan kategori suara ini sangat sedikit sekali jumlahnya di dunia. Mereka antara lain Whitney Houston, Mariah Carey, dan Celine Dion. Karena suara mereka sangat langka di dunia, sudah sewajarnya mereka menjadi penyanyi kelas dunia. Konon Whitney Houston dan Mariah Carey ketinggian suaranya mencapai 5-6 oktav. Sedangkan Celine Dion yang tertinggi, mencapai 7 oktav.


II. Suara Pria Dewasa

•Tenor (tinggi)
Contoh Penyanyi : Luciano Pavarotti, Josh Groban, Ari Lasso, Once, Ahmad Albar. Ridho Rhoma, George Michael, Michael Jackson, Sting

•Bariton (sedang)
Contoh Penyanyi : Rhoma Irama, Afgan, Rio Febrian, Julio Iglesias

•Bass (rendah)
Contoh Penyanyi : Ebet Kadarusman, Bob Tutupoli. Kedua penyanyi bersuara Bass tersebut bisa saja melompat ke Bariton atau Tenor, selain itu, penyanyi yang dengan sangat baik melakukan lompatan suara dari Bass menuju Bariton, bahkan hingga Tenor adalah Broery Marantika dan Frank Sinatra.

Penyanyi yang bersuara lebih rendah dari Bass di sebut Contra Bass. Penyanyi dalam kategori suara ini lazimnya digunakan pada Acapella atau Vocal Group dalam format Kuartet. Mereka tidak lazim bernyanyi sendiri.

Selain itu ada banyak Vokalis pria yang mampu melebihi suara Penyanyi Tenor Pria. Bahkan dapat melebihi suara Sopran hingga mendekati suara Sopraneno Wanita. Mereka antara lain adalah: Ekky Lamoh (Power Metal), Axl Rose (GNR), Eric Martin (Mr. Big), Sebastian Bach (Skidrow), Michael Kiske (Helloween), Mike Matejevic (Steel Heart), Joey Tempest (Europe), dll. Ketinggian suara mereka konon mencapai 5 oktav

TIDAK ADA SEORANG VOKALIS PUN YANG DAPAT MENGKLAIM BAHWA SUARANYA ADALAH YANG TERBAIK
PENYANYI YANG BAIK ADALAH PENYANYI YANG DAPAT MENEMUKAN LAGU YANG PALING TEPAT UNTUK KARAKTER VOKALNYA


Catatan:

1.Pada umumnya suara wanita lebih tinggi dari suara pria.
2.Lazimnya semakin dewasa seorang wanita, semakin melengking tinggi suaranya. Karena secara Biologis semakin beranjak dewasa, pita suara wanita semakin menipis. Bagi pria sebaliknya.
3.Pengetahuan mengenai suara ini sangat penting untuk menemukan nada dasar sebuah lagu tanpa harus menghitung dengan rumus-rumus musik yang rumit.
4.Ketinggian suara penyanyi-penyanyi di atas ditentukan penulis hanya dengan mendengarkan hasil rekamannya dan dari beberapa sumber media