Senin, 14 November 2011

Tentang Piano & Sejarahnya

*TENTANG PIANO*

Piano adalah sebuah instrument musik atau alat musik akustik yang berbunyi karena senar atau dawai yang dipikul oleh palu. Suaranya berupa dentingan yang terdengar sangat indah. Piano merupakan satu alat musik yang bisa dibilang baru, karena piano ditemukan pada abad ke-18. Seiring berjalannya waktu, piano makin berkembang & akhirnya piano modern disempurnakan hingga saat ini.

Saat ini, piano digital (bukan keyboard atau synthesizer) banyak ditemukan di cafe2 atau pada tempat2 konser & theather. Piano dapat dimainkan secara solo atau dalam grup. Biasanya piano dimainkan secara solo untuk mengiringi seorang penyanyi, atau dimainkan bersama dalam sebuah band pop, jazz, atau blues. Tetapi sekarang piano sudah menjadi bagian dari band2 Rock maupun hip-hop & R'N'B.

Ada 2 jenis piano yaitu Upright Piano & Grand piano. Upright piano biasanya lebih banyak ditemukan karena bentuknya yang kompak & praktis. Piano ini lebih di minati juga karena harganya lebih murah ketimbang Grand Piano. Grand piano biasanya ditemukan dalam konser2 piano yang diadakan pada teather2 musikal atau di rumah2 besar. Jelas disebabkan oleh ukuran grand piano lebih jernih dan lebih keras dibandingkan suara yang di hasilkan oleh upright piano.


*SEJARAH PIANO*

Asal mula kata piano sebenarnya adalah "PIANOFORTE", berasal dari bahasa Italia. PIANO berarti LEMBUT & FORTE berarti KERAS. Hal ini dikarenakan alat musik ini merupakan penyempurnaan dari alat musik "HARPSICHORD" yang hanya dapat memainkan satu level suara saja, yaitu lembut & keras.

Piano di buat pertama kali pada tahun 1720-an.Model piano tradisional pertama kali diciptakan pada tahun 1970 dengan nama "GRAVICEMBALO COL PIAN E FORTE" dalam bahasa Italia yang artinya "HARPSICHORD WITH SOFT & LOUD",yang berarti alat musik Hapsichord (yang bisa dimainkan) dengan lembut & keras. Prinsip kerja alat musik ini di ambil dari prinsip kerja bilah kunci Harpsichord & Clavichord di kombinasikan dengan pemukul & dawai dari alat musik "DULCIMER". Alat ini di ciptakan oleh "BARTOLOMEO CRISTOFORI", seorang pembuat Harpsichord dari Italia.

Kini piano tersebut di pajang di "Metropolitan Museum of Art" di New York & Piano ke-2 yang diciptakan oleh "BARTOLOMEO CRISTOFORI" pada tahun 1726, dapat di lihat di museum "LEIPZIG", Jerman.




Keyboard & Digital Piano

Apa beda keyboard dgn digital piano? Hal pertama yg paling mencolok adalah model tuts-nya. Keyboard tidak menggunakan gradded hammer, melainkan model touch response. Ini artinya efek seperti mengetukkan palu tidak bisa kita rasakan, karena itu tuts keyboard jauh lebih ringan untuk ditekan, dan rasanya seperti menekan plastik tanpa sensasi menekan tuts piano akustik. Rentang nada yang dimiliki juga lebih sedikit, hanya sepanjang 61 nada. Memotong nada atas dan nada bawah piano, dan menyisakan nada tengahnya saja.

Tetapi kelebihan keyboard adalah kemampuannya menghasilkan suara bermacam-macam alat musik & juga memiliki kemampuan untuk memainkan irama dengan variasi yang banyak, sehingga kita bisa bermain diiringi sebuah band lengkap dengan bantuan hanya satu unit keyboard saja.

Yamaha PSR Series (dari Wikipedia):

Keyboard model begini paling sering muncul di hajatan seperti pesta pernikahan. Orang awam sering menyebutnya musik electone. Dengan memainkan suatu style / song (iringan nada-nada berbagai alat musik dalam satu band yang disimpan dalam format MIDI) pada keyboard, pemain keyboard cukup memainkan melodinya saja dgn bunyi-bunyi tertentu, sambil menekan chord-chord yg bersesuaian. Jauh lebih murah dan praktis daripada harus mendatangkan satu band lengkap.




Berlatih Musik Bikin Otak Makin Pintar

Bagi kebanyakan orang, musik itu asyik buat dinikmati. Namun ternyata jika dikenalkan dan dilatih sejak usia muda, musik bisa meningkatkan kemampuan otak. Hal itu sudah banyak diketahui sejak lama. Sebuah penelitian terbaru membuktikan adanya korelasi kuat antara berlatih musik bagi anak-anak dengan kemampuan mental lain.

Laurel Trainor, direktur Institute for Music and the Mind di McMaster University, West Hamilton, Ontario, beserta timnya melakukan pembandingan antara anak usia prasekolah yang mengikuti pelajaran musik dengan yang tidak. Hasilnya, mereka yang ikut berlatih musik memiliki respon otak lebih besar dibanding yang tidak. Ini terlihat dari serangkaian tes pengenalan suara yang diberikan pada mereka. Riset ini mengindikasikan bahwa berlatih musik mampu memodifikasi bagian korteks pendengaran otak.

Menurut Trainor, dengan berlatih musik, bisa mengubah cara berpikir atau kognisi secara umum. Cukup berlatih musik satu atau dua tahun saja, maka bisa meningkatkan kemampuan memori dan perhatian. Semua ini diketahui berkat sejumlah tes monitor elektrik dan impuls magnetik pada otak.

“Kami memiliki hipotesa bahwa berlatih musik, bukan sekedar mendengarkan musik secara pasif, memengaruhi kemampuan atensi dan memori, yang meningkatkan mekanisme otak,” jelas Trainor. Namun jika hanya sekedar mendengarkan saja tanpa berlatih bermain musik, maka tidak akan menghasilkan efek yang sama.

Selain Trainor dan timnya, ilmuwan Harvard University, Gottfried Schlaug, juga melakukan studi serupa. Menurut Schlaug, hubungan antara berlatih musik di usia anak-anak dengan kemampuan pendengaran dan motorik otak setara dengan peningkatan kemampuan verbal dan non verbal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar